Panduan Lengkap Instalasi Genset untuk Rumah Sakit

Pendahuluan

Rumah sakit merupakan fasilitas vital yang membutuhkan pasokan listrik tanpa henti. Gangguan listrik, meskipun hanya beberapa detik, dapat berdampak fatal terhadap pasien yang bergantung pada peralatan medis. Oleh karena itu, instalasi genset di rumah sakit harus dirancang dengan cermat untuk memastikan daya cadangan siap bekerja secara otomatis dan andal.

Artikel ini akan membahas secara lengkap dan rinci mengenai cara instalasi genset untuk rumah sakit, termasuk perencanaan, persyaratan teknis, pemasangan, hingga uji coba operasional.


1. Perencanaan Instalasi Genset Rumah Sakit

Sebelum memulai instalasi, penting untuk melakukan perencanaan yang matang. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Menentukan Kapasitas Genset

Kapasitas genset harus disesuaikan dengan kebutuhan daya rumah sakit. Langkah-langkah menghitung kapasitasnya meliputi:

  1. Identifikasi Beban Kritis
    • Ruang operasi
    • ICU (Intensive Care Unit)
    • NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
    • Peralatan medis penting (ventilator, defibrillator, monitor pasien, dll.)
    • Sistem penerangan darurat
    • Server dan sistem komunikasi rumah sakit
    • Lift dan sistem keamanan
  2. Menghitung Total Daya
    • Hitung total konsumsi daya dari seluruh beban kritis.
    • Tambahkan margin cadangan 20-30% untuk mengantisipasi lonjakan daya saat start-up peralatan.
    • Pilih genset dengan daya sedikit lebih besar dari kebutuhan total agar tetap stabil saat bekerja di beban puncak.

Contoh Perhitungan:
Jika total kebutuhan daya rumah sakit adalah 300 kW, maka genset yang dipilih minimal 350-400 kW untuk memastikan keandalan sistem.

b. Pemilihan Lokasi Genset

Lokasi genset harus memenuhi beberapa kriteria:

  • Dekat dengan ruang distribusi listrik untuk mengurangi panjang kabel dan kehilangan daya.
  • Memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari panas berlebih dan akumulasi gas buang.
  • Jauh dari area pasien dan ruang operasi untuk mengurangi kebisingan dan getaran.
  • Akses mudah untuk perawatan dan pengisian bahan bakar.

2. Persyaratan Teknis Instalasi Genset Rumah Sakit

a. Standar dan Regulasi yang Harus Dipatuhi

  • SNI & IEC Standards (Standar Nasional Indonesia & International Electrotechnical Commission).
  • Permen ESDM No. 12 Tahun 2019 tentang Instalasi Tenaga Listrik.
  • NFPA 110 (Standard for Emergency and Standby Power Systems) untuk memastikan sistem daya cadangan bekerja dengan andal.

b. Sistem Automatic Transfer Switch (ATS) dan Synchronizing Panel

  • ATS (Automatic Transfer Switch): Mengalihkan daya dari PLN ke genset secara otomatis dalam hitungan detik saat listrik padam.
  • Synchronizing Panel: Digunakan jika rumah sakit memiliki lebih dari satu genset agar dapat bekerja secara paralel dan berbagi beban secara optimal.

c. Grounding dan Proteksi Petir

  • Gunakan grounding dengan resistansi di bawah 5 ohm untuk melindungi sistem dari lonjakan tegangan.
  • Pasang sistem proteksi petir untuk mencegah kerusakan akibat sambaran petir.

3. Cara Membuat Pondasi Genset yang Kuat

Genset berukuran besar menghasilkan getaran yang tinggi, sehingga membutuhkan pondasi yang kuat. Berikut langkah-langkah pembuatannya:

a. Menentukan Ukuran Pondasi

  • Lebar: 30-50 cm lebih besar dari ukuran genset.
  • Tinggi: 20-30 cm di atas permukaan tanah untuk menghindari genangan air.

b. Pengecoran Beton

  1. Gali tanah sedalam 50-70 cm.
  2. Pasang besi tulangan dengan ukuran minimal 10 mm.
  3. Tuang beton dengan rasio 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
  4. Biarkan mengering selama 7 hari sebelum memasang genset.

 


4. Instalasi dan Koneksi Listrik Genset Rumah Sakit

a. Instalasi Sistem Bahan Bakar

  1. Gunakan tangki bahan bakar terpisah agar genset dapat bekerja selama minimal 8-12 jam nonstop.
  2. Pasang filter bahan bakar untuk mencegah kotoran masuk ke mesin.
  3. Buat jalur pipa bahan bakar dengan katup kontrol untuk mengatur aliran bahan bakar.

b. Instalasi Knalpot dan Sistem Pembuangan Gas

  • Gunakan pipa knalpot tahan panas dan arahkan ke luar gedung.
  • Pasang peredam suara untuk mengurangi kebisingan.
  • Gunakan kipas ventilasi untuk mencegah akumulasi gas beracun.

c. Koneksi Panel Listrik dan ATS

  1. Hubungkan genset ke ATS untuk perpindahan daya otomatis.
  2. Sambungkan kabel listrik dengan kapasitas yang sesuai untuk menghindari overheat.
  3. Pasang circuit breaker untuk melindungi dari lonjakan arus listrik.


5. Pengujian dan Pemeliharaan Rutin

Setelah instalasi selesai, lakukan pengujian sebelum genset mulai digunakan secara resmi.

a. Uji Coba Awal (Initial Testing)

  1. Nyalakan genset tanpa beban dan periksa kestabilan tegangan serta kebisingan.
  2. Lakukan uji beban dengan simulasi pemadaman listrik.
  3. Pastikan ATS berfungsi dengan baik dalam mengalihkan daya.

b. Pemeliharaan Rutin

  • Pemeriksaan harian: Cek level oli, bahan bakar, dan indikator mesin.
  • Pemeriksaan bulanan: Uji coba dengan beban minimal 30 menit untuk memastikan genset selalu siap pakai.
  • Pemeriksaan tahunan: Ganti oli, filter, dan lakukan servis besar jika diperlukan.

Kesimpulan

Instalasi genset di rumah sakit memerlukan perencanaan yang matang agar daya cadangan dapat bekerja secara otomatis dan andal. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, rumah sakit dapat memastikan sistem kelistrikan tetap berjalan meskipun terjadi pemadaman listrik.

Pastikan kapasitas genset mencukupi kebutuhan daya rumah sakit.
Gunakan ATS agar perpindahan daya berjalan otomatis dan cepat.
Lakukan perawatan rutin agar genset selalu dalam kondisi optimal.

Dengan sistem yang baik, pasien dan tenaga medis dapat tetap bekerja dengan aman tanpa gangguan listrik.

Silakan kunjungi website resmi https://gensetnusantara.com/ untuk Info lebih lanjut

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Open chat
1
HUBUNGI kami sekarang!
HI,katakan Apa yang bisa kami bantu?